Kamis, 30 Oktober 2008

SELAMAT MELENGGANG KE PUTARAN KEDUA PILKADA GARUT

Perhelatan Akbar dalam skala lokal, pesta demokrasi rakyat Garut memilih Bupati dan wakilnya usai sudah, namun nampaknya tidak sesuai harapan akan berlangsung satu putaran.

Suka ataupun tidak suka, mau tidak mau Pilkada Garut mesti ada putaran kedua karena dari ketujuh pasangan calon kontestan Pilkada Garut tidak ada satupun pasangan yang berhasil meraih suara signifikan dengan mengantongi lebih dari 30 prosen suara seperti yang diisyaratkan peraturan perundang-undangan. Ini artinya harus ada putaran kedua dengan mempertarungkan dua pasangan calon yang meraih suara terbanyak.
Nampaknya dewi fortuna diputaran pertama hinggap pada dua pasangan yang masing-masing diusung koalisi partai besar Golkar dan PDIP yaitu psaangan Rudy Gunawan- Oim Abdurohim, yang diikuti pasangan calon perseorangan yang digawangi salah seorang artis sinetron Diky chandra yang digandeng Aceng fikri.
Kedua pasangan calon yang berhasil menyingkirkan lima pasangan calon lainnya, diakui atau tidak telah menjadi bagian penting dalam sejarah kali pertama warga Garut milih langsung Bupati dan Wakilnya melalui pemungutan suara di TPS.Raihan suara kedua pasangan calon "Dalem" Garut periode 2009-2014 ini cukup lumayan meski sejumlah pengamat menilai banyak kekurangan bagi keduanya karena ternyata basis dukungan publik masih jauh dari sesumbar dan harapan masing-masing pasangan calon tersebut. Awalnya masing-masing pasangan calon telah sesumbar mengumbar janji menebar isue membangun rahayat yang sejahtera makmur dll, tetapi tetap saja hasilnya kurang dari 30 prosen sesuai harapan Pilkada akan berlangsung satu putaran.
Terlepas dari itu semua, kini gendrang perang pada medan laga yang kedua akan segera dibuka, dipastikan kedua pasangan calon yang lolos putaran kedua ini akan dipaksa menguras energi super habis dan super ekstra keras, jika ingin menyidahi perhelatan dengan gemilang menaklukan lawan, memtik kemenangan.
Sejumlah pengamat lokal dari berbagai kalangan, masih belum dapat membuat kalkulasi prediksi dengan menjagokan salah satu pasangan calon karena kemungkinan besar akan terjadi koalisi babak baru pasca koalisi partai permanen mencalonkan jagonya masing-masing diputaran pertama.
lantas apa yang akan terjadi pada koalisi putaran kedua ini? akankah partai politik mempertaruhkan reputasinya dengan berlutut pada kharisma calon perseorangan? atau sebaliknya para calon perorangan berbalik simpati melempar suaranya pada kekuatan calon partai politik. tentu saja semuanya mempunyai gengsi dan ambisi masing-masing dan berlaku tidak hanya sesaat melainkan kedepan bagi para polistisi lokal akan berdampak pada tatanan politik kedepan.
Kita tunggu saja nanti saatnya, akankah calon perseorangan membuktikan kamampuannya marik hati rakyat? atau masihkan calon partai politik tetap berjaya dalam koridor demokrasi negeri ini? kita tunggu saja.......**jeembe**

Sabtu, 25 Oktober 2008

MILIH LANGSUNG BUPATI GARUT EUY..

Siapakah yang layak dapat bintang dan siapa yang pantas jadi juara menjadi pemenang perhelatan demokrasi lokal Garut, untuk menentukan nasib kabupaten terpanas dipriangan timur Jawa barat ini.

besok pagi(minggu 26/10)seluruh warga Garut akan menyalurkan suara nuraninya guna memenuhi panggilan demokrasi memilih langsung Bupati dan wakilnya dalam hajatan PILKADA langsung yang merupakan kali pertama di Garut, pasca turunnya rejim penguasa yang kini mendekam disel tahanan setelah divonis terbukti bersalah melakukan tindak pidana Korupsi bernilai milyaran rupih.
Pada hari itulah warga Garut benar-benar diuji dengan dihadapkan pada tujuh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati dengan masing-masing telah berjanji dan bersumpah untuk mengabdi atas nama nurani untuk Garut tercinta. Benarkan janji mereka semua itu? wallohu alam bishowab...hanya Tuhan yang tahu dengan janji manis dan sumpah serapah para calon pemimpin kita.
Semuanya layak jadi pemenang, semuanya juga pantas jadi pecundang...hati rakyat telah dipinang, nurani warga telah diogoda hasilnya? terserah anda.."SELAMAT MEMILIH LANGSUNG KEPALA DAERAH GARUT UNTUK PERIODE 2009-2014 MWNDATANG"."jeembe"

Minggu, 12 Oktober 2008

BOBOT PERSIB RAYAKAN PERNIKAHAN ZAENAL ARIEF




Ratusan Bobotoh Persib maung Bandung tiba-tiba tumplek di depan masjid Agung Garut/Jawa barat/sambut upacara pernikahan salah seorang pemain kesangan mereka Zaenal Arif//
Dengan menaiki sepeda motor, mobil dan kendaraan bak terbuka lengkap dengan atribut serta bendera Persib berwarna biru/ para Bobotoh tersebut datang khusus untuk menyaksikan akad nikah striker Persib Zaenal Arief/ dengan presenter sebuah televisi swasta di Bandung bernama Gina Selviana vera//


Begitu prosesi akad nikah selesai dan kedua mempelai keluar dari masjid, para bobotoh langsung berteriak memanggil nama Zaenal Arief//
bersama istrinya, Zaenal kemudian berdiri di atas mobil jeep willis tua/ dikawal mobil patroli pengawal (patwal) dan konvoi sepeda motor bobotoh/melakukan arak-arakan melintasi ruas jalan Ahmad Yani, Cimanuk, dan berhenti di gedung Intan Balarea jalan Patriot, tempat resepsi pernikahan Zaenal Arif berlangsung//
Sepanjang perjalanan menuju gedung Intan Balarea, sejumlah warga yang berada di pinggir jalan berteriak-teriak memanggil nama Zaenal yang mengenakan pakaian pengantin putih-putih, Zaenal dan istrinya tampak mengembangkan senyum sambil melambaikan tangannya ke arah warga//
Sementara ratusan bobotoh mengikuti kedua mempelai dari belakang dengan menaiki motor, mobil dan kendaraan bak terbuka. ruas jalan cimanuk pun nyaris dikuasai para bobotoh.
Sebelumnya prosesi akad nikah berlangsung sekitar pukul 08.30 wib, Zaenal tampak lancar membaca ijab qabul/ dengan disaksikan ketua umum Persib yang juga bertindak sebagai saksi pernikahan/ Dada Rosada dan sejumlah Management Persib//
Zaenal sendiri meminang Gina dengan mas kawin 150 gram perhiasan emas//
Pada acara resepsi yang berlangsung digedung Intan Balarea/ tampak hadir/ ribuan tamu undangan termasuk para pemain Persib dan Pengurusnya mengucapkan selamat atas pernikahan Zaenal Arief tersebut// **jeembe**

Kamis, 09 Oktober 2008

BERADU VISI MISI SAMA-SAMA PERMISI


Tujuh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut periode 2009-2014, kamis pagi hingga siang tadi beradu cantik memaparkan Visi Misi untuk dinilai publik Garut melalui sidang Paripurna DPRD setempat.
Penyampaian Visi Misi bagi para pasangan calon, merupakan pesan keharusan sebagai bagian dari rangkaian tahapan pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Garut yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 oktober 2008 mendatang.
boleh jadi pada pemaparan masing-masing pasangan calon masih dirasa asing bagi publik awami (masyarakat awam), namun bagi sebagian besar masyarakat yang terbiasa mendengar kata-kata manis politisi tentu saja bukan hal yang aneh malah terdengar lucu-lucu saja, sebeb dari satu pasangan dengan pasangan lainnya yang membedakan Visi-Misi hanya waktu penyampaiannya saja karena nomor urut pencalonan saja, sementara isi yang dipaparkan dan yang dijual rasanya sama sekali tidak ada bedanya sama sekali yang terdengar hanyalah pada penempatan kalimat saja.
Dari penayampaian no urut satu yang ditempati Aceng Wahdan dengan Helmi Budiman hingga pasangan nomor urut tujuh yang ditempati H,syamsu dengan Hudan Mushapudin sama-sama menjual kesejahteraan masyarakat dengan kemasan kata yang berbeda saja, demikian juga dengan kalimat cerdas dan taqwa yang mereka uraikan masing-masing pasangan calon begitu-begitu saja.
Pada nomor urut dua Rudy Gunawan dengan Oim Abdurohim, kata-kata masis yang dikemas simple dalam GARUT SATU, sejahtera, aman, tertib dan ukhuwah rasanya biasa saja, sama sekali tidak ada sentuhan kekinian yang dapat dijadikan landasan berpikir publik untuk menuju kemandirian masyarakat yang berdaulat.
Demikian halnya dengan nomor urut tiga pasangan dari jalur Independen ini diduduki pasangan Aceng Fikri dengan Diky Chandra yang mengumbar kata-kata kemandirian pada ekonomi, budaya dan demokratis berpolitik, rasanya masih berkutat pada wilayah yang sangat jauh panggang dari api karena tidak memberikan sentuhan realistis pada wilayah takstis dengan sisi pandang bageting yang dimiliki daerah ini. kemandirian seharusnya lebih difokuskan pada bagaimana problem sosial kemasyarakatan yang menjadi akar persoalan terlebih dahulu diurai kemudian diberi sentuhan solusi bukan cuma sekedar kritisi dari sisi pandang kegagalan yang telah dilakukan kepemimpinan terdahulu.
Nomor urut pasangan empat yang diduduki Cecep Abdul halim dengan Nandang Suhendra, bertajuk Garut bersih, maju dan sejahtera. meski diwali dengan kata-kata dengan berlandaskan iman dan taqwa tentu saja kata-kata bersih dan maju bukan barang baru dalam dalam problematika pengelolaan setiap sudut belahan republik ini. tetapi yang terpenting adalah sulitnya membersihkan niat untuk bersih dan membersihkan niatan membangun belum terlihat utuh dan menyentuh dari pemaparan visi-misi tersebut.
Sementara itu pemegang nomor urut lima Harliman dan Ali rahman dengan pemegang nomor urut lima Sali Iskandar-Asep Ramdhani, seperti yang membelah terung menjadi dua Visi-misi yang digulirkan pada kalimat singkatnya nyaris tidak ada bedanya cuma kata makmur dengan sejahtera, rasanya itu-itu juga tetapi sejujurnya kata-kata itu sering kali menjadi lipt service politisi saat berjanji mengumbar visi untuk meraih simpati.
Apapun itu, bagaimanapun juga begitulah kemapuan dan kesangupan para calon pemimpin Garut mendatang, semoga saja semuanya menang dan semuanya tidak kalah, meski menang cukup satu pasangan saja akan tetapi hakekat kemenangan bagi semuanya adalah kemenangan untuk tetap menyadari bagaimana membangun masyarakat tidak selamanya harus menjadi Demang atau Geugeden saja.**jeembe**

Senin, 06 Oktober 2008

AYO BALIK TAHUN DEPAN MUDIK LAGI KO...




Satu pekan setelah lebaran, maka satu pekan pula arus balik berlangsung dari sejumlah kota terpusat menuju ibu kota jakarta. berbagai harapan dan impian kembali mengisi kepala ribuan pendatang baru yang hendak mengadu nasib di jakarta, siapa tahu nasib ku tidak kalah baik dengan siparmin, atau si nety yang sukses menjadi juragan angkot dijakarta atau sejumlah nama lainnya yang sukses jadi juragan warung nasi dan bos rongsokan dikota metropolitan.

Meski baru sekedar harapan dan impian,namun langkah tegap berbekal pakaian dan ongkos paspasan kadung telah melenggang malah kali pertama kaki menginjak panasnya bumi kota jakarta diterik matahari, udara tidak sehat mulai merasuki paru-paru, teriakan kondektur dan deru mesin kendaraan seakan memberikan isyarat nih kota jakarta yang keras dan sadis bagi siapa saja yang lengah dan tidak berhati-hati.
demikianlah puluhan, ratusan hingga akhirnya ribuan para pemudik yang saat hendak lebaran berebut kursi bis berdesakan diterminal, kini juga kembali berebut kursi bis berdesakan pula untuk tidak kehabisan tempat balik ke ibu kota balik ketempat kerja dan balik menengok sisa sisa yang masih ada ditempat kontrakan untuk kembali mengarungi kehidupan setahun mendatang hingga lebaran kembali tiba.
Pemandangan sepekan pasca lebaran kembali terlihat dari antrian penumpang disejumlah terminal bis dan pelabuhan serba bandara yang menjadi pusat pemberangkatan arus balik lebaran. antrian kendaraan pun kebali terlihat tak pernah henti memadati seluruh ruas jalur mudik lebaran disejumlah titik penghubung masuk kearah kota jakarta dan sekitarnya.
Kesibukan kembali harus dirasakan sejumlah orang dan pihak terkait suksesnya mengatur arus balik setelah arus mudik sukses berlalu. hasilnya tentu saja bervariasi, selain cape letih dan lelah, juga ada yang meraup untung menimba laba yang demikian besar ladang bersusah payah berada dijalur mudik dan balik lebaran.
Evaluasinya bagi para pihak terkait penyelenggara negara sudah tentu rekomendasikan masih tetap macet...macet tetap dan terus macet hingga macet macet dan macet diseluruh titik mudik dan balik.
Apa yang terjadi tahun lalu saat kemacetan menjebak ribuan pemudik yang melintasi titik jalur mudik dan balik, maka tahun inipun masih menjadi pemandangan yang sama kembali bermacet ria, meski sejumlah infrastruktur jalan ditambah dan diperbaiki, namun tidak sebanding degan laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang jumlahnya mencapai kali lipat dari tahun sebelumnya. bayangkan saja penambahan ruas jalan hanya puluhan kilo meter sementara penambahan kendaraan ratusan ribu bahkan mecapai jutaan yang berbanding terbalik dengan pengadaan ruas jalan yang dilintasi, maka tidak heran jika sampai kapanpun tradisi mudik tanah air tetap akan menyisakan kemacetan.*jeembe*