Senin, 06 Oktober 2008

AYO BALIK TAHUN DEPAN MUDIK LAGI KO...




Satu pekan setelah lebaran, maka satu pekan pula arus balik berlangsung dari sejumlah kota terpusat menuju ibu kota jakarta. berbagai harapan dan impian kembali mengisi kepala ribuan pendatang baru yang hendak mengadu nasib di jakarta, siapa tahu nasib ku tidak kalah baik dengan siparmin, atau si nety yang sukses menjadi juragan angkot dijakarta atau sejumlah nama lainnya yang sukses jadi juragan warung nasi dan bos rongsokan dikota metropolitan.

Meski baru sekedar harapan dan impian,namun langkah tegap berbekal pakaian dan ongkos paspasan kadung telah melenggang malah kali pertama kaki menginjak panasnya bumi kota jakarta diterik matahari, udara tidak sehat mulai merasuki paru-paru, teriakan kondektur dan deru mesin kendaraan seakan memberikan isyarat nih kota jakarta yang keras dan sadis bagi siapa saja yang lengah dan tidak berhati-hati.
demikianlah puluhan, ratusan hingga akhirnya ribuan para pemudik yang saat hendak lebaran berebut kursi bis berdesakan diterminal, kini juga kembali berebut kursi bis berdesakan pula untuk tidak kehabisan tempat balik ke ibu kota balik ketempat kerja dan balik menengok sisa sisa yang masih ada ditempat kontrakan untuk kembali mengarungi kehidupan setahun mendatang hingga lebaran kembali tiba.
Pemandangan sepekan pasca lebaran kembali terlihat dari antrian penumpang disejumlah terminal bis dan pelabuhan serba bandara yang menjadi pusat pemberangkatan arus balik lebaran. antrian kendaraan pun kebali terlihat tak pernah henti memadati seluruh ruas jalur mudik lebaran disejumlah titik penghubung masuk kearah kota jakarta dan sekitarnya.
Kesibukan kembali harus dirasakan sejumlah orang dan pihak terkait suksesnya mengatur arus balik setelah arus mudik sukses berlalu. hasilnya tentu saja bervariasi, selain cape letih dan lelah, juga ada yang meraup untung menimba laba yang demikian besar ladang bersusah payah berada dijalur mudik dan balik lebaran.
Evaluasinya bagi para pihak terkait penyelenggara negara sudah tentu rekomendasikan masih tetap macet...macet tetap dan terus macet hingga macet macet dan macet diseluruh titik mudik dan balik.
Apa yang terjadi tahun lalu saat kemacetan menjebak ribuan pemudik yang melintasi titik jalur mudik dan balik, maka tahun inipun masih menjadi pemandangan yang sama kembali bermacet ria, meski sejumlah infrastruktur jalan ditambah dan diperbaiki, namun tidak sebanding degan laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan yang jumlahnya mencapai kali lipat dari tahun sebelumnya. bayangkan saja penambahan ruas jalan hanya puluhan kilo meter sementara penambahan kendaraan ratusan ribu bahkan mecapai jutaan yang berbanding terbalik dengan pengadaan ruas jalan yang dilintasi, maka tidak heran jika sampai kapanpun tradisi mudik tanah air tetap akan menyisakan kemacetan.*jeembe*

Tidak ada komentar: